PRILAKU KONSUMEN BAB1
1 SEGMENTASI PASAR
Pengertian segmentasi pasar
Segmentasi
pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang
homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju
(ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau
pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi
syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
Pada hakekatnya setiap perusahaan yang menjual barang dan jasa hendaknya perlu melakukan segmentasi pasar (market segmentation). Lalu timbul suatu pertanyaan. Apa definisi atau pengertian segmentasi pasar (market segmentation)? dan apa pula tujuan segmentasi pasar (marketing segmentation) itu? Morrison memberikan definisi atau pengertian tentang market segmentation (segmentasi pasar) dengan mengatakansebagai berikut : “Market segmentation is the division of the overall market for a service into groups with common characteristics” Atau dalam terjemahan bebasnya (bahasa Indonesia) dikatakan bahwa segmentasi pasar (market segmentation) merupakan pembagian dari keseluruhan pasar untuk suatu pelayanan dalam kelompok-kelompok dengan karakteristik umum. Segmentasi pasar (marketing segmentation) merupakan suatu langkah awal pemasaran (marketing) untuk membagi-bagi berbagai macam konsumen yang ada di pasar dan memilih salah satu bagian dari segmen tersebut yang akan dijadikan target pemasaran (Marketing Target). Yang dimaksud dengan target pemasaran (Marketing Target) di atas adalah jenis konsumen yang dipilih merupakan tujuan pemasaran (marketing goals) paket outbound tour. Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran (marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap segmen tersebut. Segmentasi (segmentattion) mencakup beberapa analisis sebagai berikut, segmen pasar (market segment) mana yang menjadi target pasar (market target)? Apa yang pelanggan inginkan dari jenis pelayanan yang dijual? Bagaimana cara terbaik untuk menyusun unsur-unsur pemasaran dalam memenuhi berbagai keinginan dan kebutuhan mereka? Di mana pelayanan tersebut dipromosikan? Dan kapan pelayanan itu dipromosikan?
Pembagian segmen pasar:
1. Segmentasi pasar konsumen
Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)
* Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
* Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani;
* Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif;
* Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;
* Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
Evaluasi terhadap segmen pasar adalah adanya pertumbuhan segmen, daya tarik struktur segmen secara keseluruhan dan SDM, serta tujuan dan sumber daya perusahaan apakah perusahaan berinvestasi dalam segmen tersebut atau tidak
Penentuan Target Pasar
Konsentrasi segmen tunggal
Perusahaan memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
Spesialisasi selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
Spesialisasi pasar
Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
Spesialisasi produk
Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
Pelayanan penuh (full market coverage)
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
Pengertian Positioning
Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen.
Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari: persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap perusahaan, persepsi pesaing terhadap pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan terhadap perusahaan, dan persepsi pelanggan terhadap pesaing.
Pengertian Deferensiasi
Deferensiasi yang kompetitif adalah tindakan merancang satu perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari lawan/pesaing. Deferensiasi bisa berdasarkan "produk" yang ditawarkan dengan berbagai keistimewaan, penambahan pelayanan, peningkatan kualitas, kemudahan pelanggan, dll. Deferensiasi "personil" dengan cara mempekerjakan atau melatih orang-orang yang lebih baik dari pesaing mereka. Sedangkan deferensiasi "saluran" yaitu perusahaan mencapai deferensiasi dengan cara membentuk saluran distribusi, terutama jangkauan, keahlian, dan kinerja saluran tersebut. Diferensiasi "citra" adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produk.
A.
Segmentasi Pasar dan Kepuasan
Konsumen
Menurut
Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen
adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli
yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.
Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari
para konsumennya.
Macam-macam
atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan
Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu
produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
Menurut
Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan
konsumen dapat dengan cara :
a. Pengukuran
dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan
b. Responden
diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut
tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
c. Responden
diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan
dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta
untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka
hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta
untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan
d. Responden
dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari
penawaran berdasarkan
derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing
elemen.
B. Segmentasi dan Profitabilitas
Profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan
sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini.
Hubungan
antara kepuasan pelanggan dan profitabilitas sangatlah erat. Studi yang
menunjukkan hal ini, terutama sepanjang dekade 80-an dan awal 90-an sudah
sangat banyak. Secara logikapun, pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini
adanya hubungan antara dua hal ini.Kepuasan pelanggan pada dasarnya adalah
fungsi dari harapan dan persepsi terhadap kinerja suatu merek setelah pelanggan
menggunakan atau mendapatkan pelayanan. Di lain pihak,
loyalitas adalah fungsi kepuasan pelanggan.
Faktor lain
yang terutama adalah switching barrier dan personal loyalty. Jadi, pelanggan
yang puas, tidaklah 100% akan loyal karena adanya kedua faktor tersebut. Tetapi
adalah masih benar bahwa pelanggan yang puas, akan mempunyai kecenderungan
untuk loyal terhadap merek tersebut. Dan dapat dilihat juga dari tingkat
efisiensi proses produksi, berdayakan orang-orang yang berdedikasi melalui
kepemimpinan, serta kompensasi yang sesuai.
1. Tingkatkan
Efisiensi Proses ProduksiProses produksi yang efisien akan menghasilkan
penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan
semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin
tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management”
sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
2. Berdayakan
Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
3. Kompensasi
Yang SesuaiManusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan
kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan
merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan
berharap mereka akan memberikan
yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem
ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan
merefleksikan kinerja.
C. Penggunaan
segmentasi pasar dalam penetapan strategi pemasaran
Faktor
penting lain yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan strategi pemasaran
untuk konsumen adalah “segmentasi pasar”. Segmentasi pasar berarti
membagi pelanggan potensial perusahaan ke dalam berbagai segmen atau kelompok
(misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin, agama, lokasi, dll) dan kemudian
memfokuskan strategi pemasaran pada satu atau lebih kelompok-kelompok. Bila
menggunakan segmentasi pasar, penting untuk menentukan apa faktor-faktor yang akan
dipertimbangkan. Faktor-faktor yang disebut variabel segmentasi. Variabel
segmentasi perlu berhubungan dengan kebutuhan, penggunaan, atau perilaku
terhadap produk atau jasa. Sebagai contoh, produsen gitar akustik akan paling
mungkin segmen pasar berdasarkan usia, yaitu, strategi pemasaran mereka akan
dirancang untuk menarik dan mempengaruhi remaja.
Sumber daya
dan kemampuan perusahaan untuk menentukan jumlah dan ukuran segmen pasar yang
mereka dapat berharap untuk menarik dengan strategi pemasaran mereka. Jenis
produk dan layanan, serta variasi dalam kebutuhan pelanggan mereka, akan
memainkan peran dalam ukuran dan jumlah segmen pasar yang ditargetkan. Memilih
variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar
konsumen tertentu. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting
dalam penargetan pasar konsumen tertentu. Segmentasi pasar merupakan tindakan
untuk mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang
mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran yang tersendiri. Pada
penelitian ini basis segmentasi yang digunakan adalah gaya hidup yang dapat
mempengaruhi bauran pemasaran dan preferensi terhadap bauran pemasaran dari
E-Commerce. Ini berarti basis segmentasi ini dilihat dari perilaku mereka terhadap
bauran pemasaran.
Dengan
kesamaan karakteristik perilaku yang berpengaruh terhadap bauran pemasaran ini
diharapkan setiap segmen yang terbentuk dapat didekati dengan penawaran yang
tepat sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dari masing-masing segmen
Dari kedelapan elemen bauran pemasaran yang digunakan terdapat 6 elemen yang signifikan dalam membedakan antar segmen, yaitu produk, promosi, bukti fisik, komunitas, proses dan harga. Dua yang lain yaitu tempat dan perubahan ternyata untuk tingkat kepercayaan 95% tidak dapat digunakan untuk membedakan segmen. Ini berarti setiap segmen mempunyai preferensi bauran pemasaran yang sama terhadap kedua elemen tersebut.
Dari kedelapan elemen bauran pemasaran yang digunakan terdapat 6 elemen yang signifikan dalam membedakan antar segmen, yaitu produk, promosi, bukti fisik, komunitas, proses dan harga. Dua yang lain yaitu tempat dan perubahan ternyata untuk tingkat kepercayaan 95% tidak dapat digunakan untuk membedakan segmen. Ini berarti setiap segmen mempunyai preferensi bauran pemasaran yang sama terhadap kedua elemen tersebut.
Contoh
Segmentasi Pasar dalam Perusahaan Indosat
Indosat
melakukan gebrakan dengan meluncurkan Indosat Mentari untuk membidik segmen
pasar para pengguna smartphone.
Dalam
keterangan pers yang disampaikan Suwignyo, Head of Area Jatim PT Indosat, Senin
(17/12/2012), Mentari ini dilahirkan kembali dengan logo baru dengan harapan
Mentari kembali bersinar terang.
“Indosat
Mentari dilahirkan kembali untuk menyasar para pengguna smartphone yang tahun
2013 diprediksi akan tumbuh menjadi dua kali lipat dari sekarang. Merek merek
pabrikan China akan membanjiri Indonesia sehingga menjadi peluang yang harus
ditangkap,” kata Suwignyo.
Indosat
Mentari ini menembak pangsa para profesional yang menggunakan prepaid. Di
Jatim saat ini Mentari memiliki pelanggan 2,8 juta. Tahun depan ditarget 300
ribu pelanggan baru.
Untuk para
pengguna Indosat Mentari ini disiapkan paket yang cukup menarik. Paket prabayar
premium ini dilengkapi dengan fasilitas gratis Whatsapp 12 bulan, gratis telpon
200 menit ke semua operator, gratis paket BB full service / BB gaul dengan
kuota sampai 3 GB dengan kecepatan hingga 7,2 Mbps.
Pengguna
Indosat Mentari bisa memilih tiga paket yang disediahkan, paket harian, paket
mingguan dan paket bulanan melalui *123*2#. Untuk paket harian tarifnya Rp5.000
mendapat gratis nelpon sesama Indosat selama 30 menit, 15 SMS dan gratis
WhatsApp.
Sedangkan
untuk paket bulanan bisa memilih tarif Rp49.000, Rp99.000 dan Rp149.000. Ketiga
paket ini sama sama mendapat gratis nelpon dan SMS sesama Indosat hanya waktu
durasinya dan jumlahnya berbeda.
Selain itu
juga gratis nelpon ke operator lain. Untuk paket Rp49.000 mendapat gratis 25
menit, Rp.99.000 gratis nelpon 50 menit dan paket Rp149.000 dapat bonus free
nelpon ke operator lain selama 50 menit.
Analisis demografi
Analisis
demografi meliputi set metode yang memungkinkan kita untuk mengukur
dimensi dan dinamika populasi. Metode ini telah terutama
dikembangkan untuk mempelajari populasi manusia, tetapi diperluas ke berbagai
bidang di mana peneliti ingin tahu bagaimana populasi aktor sosial dapat
mengubah seluruh waktu melalui proses kelahiran, kematian,
dan migrasi . Dalam konteks manusia populasi biologi,
analisis demografi menggunakan catatan administrasi untuk
mengembangkan independen perkiraan penduduk. demografi perkiraan
analisis sering dianggap sebagai standar yang dapat diandalkan untuk menilai
keakuratan sensus informasi yang dikumpulkan setiap
saat. Dalam angkatan kerja , analisis demografi digunakan untuk
memperkirakan ukuran dan arus populasi pekerja, dalam ekologi
populasi fokusnya adalah pada kelahiran, kematian dan perpindahan
perusahaan dan institusi bentuk. Analisis demografi digunakan
dalam berbagai konteks. Misalnya, sering digunakan dalam rencana bisnis,
untuk menggambarkan penduduk terhubung ke lokasi geografis bisnis. analisis
demografi biasanya disingkat sebagai DA. Untuk 2010 US Sensus,
The Biro Sensus Amerika Serikat telah memperluas Kategori DA nya.Juga
sebagai bagian dari 2010 Sensus Amerika Serikat, DA sekarang juga meliputi
analisis perbandingan antara perkiraan perumahan independen, dan daftar alamat
sensus pada berbagai titik waktu kunci.
studi dan
matematika dari ukuran, komposisi, dan distribusi spasial populasi
manusia dan bagaimana fitur ini berubah seiring waktu. Data diperoleh dari
sensus penduduk dan dari pendaftar: catatan peristiwa
seperti kelahiran , kematian , migrasi,
perkawinan, perceraian , penyakit, dan lapangan
kerja . Untuk melakukan hal ini, perlu ada pemahaman tentang
bagaimana mereka dihitung dan mereka menjawab yang termasuk dalam empat konsep
pertanyaan: perubahan populasi , standarisasi dari jumlah
penduduk, persamaan pembukuan demografi, dan komposisi penduduk.
2.
PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
A.
Model Proses Pengambilan Keputusan
Ada banyak cara untuk mengambil keputusan,
dalam hal ini di klasifikasi berdasarkan bentuk model:
1. Tujuanya : model latihan , model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya.
2. Bidang penerapannya : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang kesehatan,dan sebagainya.
3. Tingkatkanya : model tingkat manejemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan rasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya
4. ciri waktunya : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik,dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik : tingkat dimana matematika perlu digunakan.
7. Kompleksitas : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan sebagainya.
8. Formalisasi : model mengenai dimana interaksi itu telah digunakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu di bicarakan juga.
1. Tujuanya : model latihan , model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya.
2. Bidang penerapannya : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang kesehatan,dan sebagainya.
3. Tingkatkanya : model tingkat manejemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan rasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya
4. ciri waktunya : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik,dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik : tingkat dimana matematika perlu digunakan.
7. Kompleksitas : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan sebagainya.
8. Formalisasi : model mengenai dimana interaksi itu telah digunakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu di bicarakan juga.
B. Tipe Tipe
Proses Pengambilan Keputusan
Tipe Pengambilan adalah tindakan
manejemen dalam penelitian alternatif untuk mencapai sasaran. Keputusannya
di bagi 3 tipe :
1. Keputusan terprogram : keputusan
yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat di program keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan terutama pada manejemen tingkat bawah.
2. keputusan setengah terprogram : keputusan yang
sebagian dapat diprogram sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagaian tidak
terstruktur.
3. keputusan tidak terprogram : keputusan yang
tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di
manejemen tingkat atas informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur
tidak mudah untuk di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal
dari lingkungan luar.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Konsumen menggunakan pemecahan
masalah yang terbatas ketika mereka melakukan sedikit usaha untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu
produk yang telah mereka gunakan sebelumnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan
pemecahan masalah :
1.Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah.
2.Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3.Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
1.Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
5.Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
1.Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah.
2.Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3.Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
1.Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
5.Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
D. Pembelian
Struktur
keputusan membeli penting karena sesudah menentukan kebutuhan dan mempunyai
keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan
untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen
:
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan
uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian.
2. keputusan tentang jenis produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan
bentuk tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya).
3. keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merk yang akan diambil.
4. keputusan tentang penjualan
Konsumen memutuskan dimana akan membeli (
termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih
penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan
dibeli.
6. keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan
uang/kesempatan tersedia).
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya.
E. Diagnosa Perilaku Konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan
dalam beberapa hal,yaitu :
1.
Merancang
sebuah strategi pemasaran yang baik
2.
Perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya
dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat
lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari
raya tersebut.
3.
Pemasaran
sosial (social marketing) yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi
sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen yaitu :
1.
Pendekatan
pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam
perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya.
2.
Pendekatan
kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari
ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
3.
Pendekatan
ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari
ilmu ekonomi dan statistika.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan
memberikan pemahaman atas perilaku konsumen serta strategi marketing dari sudut
pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja
menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang
dihadapi perusahaan tersebut.
3
EVALUASI ALTERNATIF
SEBELUM PEMBELIAN
A. Kriteria Pembelian
Philip kotler mengemukakan, “Konsumen
mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan
untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).
Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada
dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan
membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22). Kriteria evaluasi
berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai
alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai
bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan
criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin)
dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.
Beberapa kriteria eveluasi yang umum adalah:
1. Harga-Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan
memiliha harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun
jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan
indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan
karakteristik produk.
2. Nama merek-merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian
obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk.
Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek
lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3. Negara asal, negara dimana suatu
produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal
sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan
lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan
nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
4. Saliensi (Atribut yang mencolok)
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda
pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada
suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal
yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencolok
(salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut
determinan.
B. Menentukan Alternatif Pembelian
Konsumen memproses informasi dari
beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen
mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut,
atribut yang menonjol dianggap penting Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk
dan menentukan atribut yang menonjol Keputusan Pembelian Konsumen
membentuk satu maksud pembelian, ada 2 faktor;
1. Sikap/ pendirian orang
lain ,
2. Situasi yang tidak
diantisipasi.
Sejumlah besar penelitian dan strategi
pemasaran telah mengasumsikan pembuat keputusan konsumen rasional dengan yang
terdefinisi dengan baik, preferensi stabil. Konsumen juga dianggap
memiliki kemampuan cukup untuk menghitung pilihan mana yang akan memaksimalkan
nilainya, dan akan memilih atas dasar ini.
·
Pilihan afektif
pilihan afektif yang paling mungkin
ketika motif yang mendasari consummatory daripada
instrumental. Consummatory motif mendasari perilaku yang secara intrinsik
bermanfaat untuk individu yang terlibat. Motif Instrumental mengaktifkan
perilaku yang dirancang untuk mencapai tujuan kedua.memvisualisasikan bagaimana
manfaat yang dirasakan selama dan setelah pengalaman konsumsi. Hal ini sangat
penting bagi merek baru atau produk dan jasa. Konsumen yang telah memiliki
pengalaman dengan sebuah produk atau merek memiliki dasar untuk membayangkan
respon afektif yang dihasilkan.
·
Atribut berbasis versus atribut proses pilihan
Dua proses pertimbangan yang mungkin digunakan untuk membeli
kamera digital:
Proses 1: Setelah konsultasi
Internet untuk menentukan fitur
apa yang paling disukai, konsumen kemudian pergi ke
toko elektronik lokal dan membandingkan berbagai merek fitur yang paling
penting baginya yaitu, otomatis, kamera ukuran, fitur zoom, dan ukuran
penyimpanan. Dia melihat keynggulan masing-masing model atas atribut
dan kesan umum nya model kualitas masing-masing. Atas dasar evaluasi ini,
ia memilih SportZoom Olympus.
Proses 2: konsumen mengingat
bahwa temannya Olympus SportZoom bekerja dengan baik dan tampak “baik”,orang
tuanya memiliki Easyshare Kodak yang juga bekerja dengan baik tapi agak besar
dan berat, dan tua Fujifilm Finepix tidak diinginkan serta ia diharapkan
. Di toko elektronik setempat ia melihat bahwa model dan Kodak Olympus
memiliki harga yang sama dan memutuskan untuk membeli SportZoom Olympus.
Contoh pertama di atas adalah pilihan
berbasis atribut. Contoh yang kedua sikap-berbasis-pilihan berdasarkan pilihan
sikap. Secara umum, pentingnya membuat keputusan yang optimal meningkat dengan
nilai barang yang sedang dipertimbangkan dan konsekuensi dari keputusan yang
tidak optimal. Semakin mudah untuk mengakses atribut informasi lengkap
suatu merek, pengolahan berdasarkan atribut,lebih kemungkinan akan digunakan.
C. Menafsirkan Alternatif Pilihan
Kriteria yang telah di tentukan seperti
diatas kemudian akan memunculkan beberapa alternatif
produk, alternatif ini lah yang digunakan konsumen
dalam Menaksir alternatif pilihan. Dalam menaksir suatu alternatif dari
pilihan yang ada maka konsumen harus memikirkan resiko yang akan diterima
apabila konsumen memilih alternatif tersebut, dan meninggalkan alternatif
lain yang ada.
Ada tiga sudut pandang dalam
menganalisis/menaksir alternatif pilihan keputusan
konsumen :
1. Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat
keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternatif produk yang
tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang
ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat
mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic man.
2. Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai kognitif man atau
sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu
mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi
selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau
menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic
man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola
respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan
pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya pada keputusan yang memuaskan.
3. Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong
utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang
berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang
menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional
man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat
perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.
D. MENYELEKSI ATURAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam mengambil keputusan terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama adalah yang paling
maksimal dakam memenuhi berbagai kriteria yang dapat di capai oleh produk.
Tingkat tinggi satu atribut tidak dapat
mengimbangi tingkat rendah yang lain. keputusan disjungtif aturan dan kata
penghubung dapat menghasilkan seperangkat alternatif yang bisa diterima,
sedangkan sisanya aturan umumnya menghasilkan satu “terbaik” alternatif.
Kata penghubung Aturan Keputusan
Aturan keputusan kata penghubung
menetapkan standar kinerja minimum yang diperlukan untuk setiap kriteria
evaluatif dan memilih yang pertama atau semua merek yang memenuhi atau melebihi
standar minimum.
Karena individu memiliki keterbatasan
kemampuan untuk memproses informasi, aturan kata penghubung yang sering
digunakan untuk mengurangi ukuran tugas pengolahan informasi untuk beberapa
tingkat dikelola
·
Disjungtif Aturan Keputusan
Aturan keputusan disjungtif menetapkan
tingkat minimum kinerja untuk setiap atribut yang penting (sering level yang
cukup tinggi). Ketika aturan pengambilan keputusan disjungtif digunakan oleh
target pasar, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui konsumen persyaratan
pada setidaknya salah satu kriteria kunci.
·
Eliminasi oleh aspek Aturan Keputusan
Untuk target pasar menggunakan
eliminasi oleh aspek aturan, sangat penting untuk memenuhi atau
melampaui satu atau lebih persyaratan konsumen persyaratan
(dalam urutan) dari kriteria yang digunakan dari kompetisi.
·
Leksikografis Aturan Keputusan
Aturan pengambilan keputusan
leksikografis mirip dengan eliminasi-oleh aspek aturan-. Perbedaannya
adalah bahwa aturan leksikografis mencari kinerja maksimum pada setiap tahap,
sedangkan eliminasi oleh aspek mencari kinerja yang memuaskan pada
setiap tahap.
·
Kompensasi Aturan Keputusan
Aturan keputusan kompensasi menyatakan bahwa merek
yang tingkatan tertinggi pada jumlah konsumen penilaian dari kriteria
evaluatif yang relevan akan dipilih.memiliki tingkat kinerja pada atau
di dekat kompetisi pada pentingnya fitur lebih karena mereka menerima lebih
berat dalam keputusan daripada atribut lainnya.
4
DEFINISI PEMBELIAN
Istilah purchasing atau pembelian
sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi
procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the
business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services.”
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the organization’s transformation (production process).” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.
Berikut adalah pendapat Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the organization’s transformation (production process).” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.
Berikut adalah pendapat Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.
A.
Proses Keputusan Membeli
Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati
pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:
a.
Pengenalan
Masalah
b. Pencarian Informasi
c.
Evaluasi alternatif
d. Keputusan Membeli
e.
Tingkah laku
pasca pembelian.
Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut:
a.
Pengenalan Masalah
Merupakan tahap pertama proses keputusan pembeli,
yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan.
b.
Pencarian Informasi
Tahap yang merangsang konsumen untuk mencari informasi
lebih banyak, konsumen
mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi dari sumber-sumber atau beberapa alternatif.
mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi dari sumber-sumber atau beberapa alternatif.
· Sumber
pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan
· Sumber
komersial : Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan
· Sumber
publik : media massa, organisasi penilai konsumen
· Sumber
pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk
c.
Evaluasi Alternatif
Tahap ketika konsumen menggunkan informasi untuk
mengevaluasi merek alternatif
dan perangkat pilihan.
dan perangkat pilihan.
d.
Keputusan Membeli
Tahap, ketika konsumen benar-benar membeli produk .
setelah mengevaluasi alternatif yang ada dan mempelajarinya agar meyakinkan
untuk mengambil suatu keputusan.
e.
Tingkah Laku Pasca Pembelian
Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut
setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas. Sehingga dapat
mengevaluasi alternatif lain yang ada setelah melakukan transaksi.
Bedasarkan teori-teori diatas bahwa seorang konsumen
sebaiknya mengikuti proses-proses tersebut dalam menjalani kegiatan ekonomi
dalam bidang konsumsi, sehingga para konsumen bisa dapat seksama menjalani dan
mempelajari apa-apa yang harus dilakukan dalam proses transaksi.
B.
Memilih Alternatif Terbaik
Terjadinya
transaksi pembelian (dipandang dari sisi pemasaran) yaitu :
Pembelian yang direncanakan: biasanya terjadi
berdasarkan kebutuhan, artinya si konsumen memang membutuhkan barang-barang
tertentu. Dalam hal pembelian yang telah direncanakan, biasanya konsumen telah
memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk yang hendak mereka beli.
Misalnya pengetahuan tentang merek, tentang harga, kemasan, keandalan,
pelayanan dan lain sebagainya. Perhatian utamanya adalah pada barang-barang
yang biasa atau terbiasa dia konsumsi/gunakan kecuali ada rangsangan-rangsangan
tertentu dari produk substitusi sehingga si konsumen melihat manfaat lebih dari
produk substitusi tersebut.
Pembelian
yang tidak direncanakan : terjadi karena konsumen melihat atau merasakan
manfaat lain dari manfaat utama produk yang mereka beli.
C.
Memilih sumber-sumber pembelian
·
Sumber-Sumber Pembelian Intern :
a.
Motivasi
merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk
mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa
kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis
tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan
kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari
keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga
diri atau kebutuhan diterima.
Seperti yang
diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan
fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman,
perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota
lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga
diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri
(pengembangan dan perwujudan diri).
b.
Belajar
Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan,
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti
dari dunia ini. Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan
perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
Melalui
perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan
adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah
sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik,
perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama
waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
c.
Kepribadian
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur, tahapan daur hidup,pekerjaan,situasi
ekonomi,gaya hidup,serta kepribadian dan konsep diri pembeli.Konsumsi seseorang
juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.Pekerjaan mempengaruhi barang
dan jasa ang dibelinya.Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan
produk.
·
Sumber-sumber Pembelian ekstern
1.
Kebudayaan
faktor
budaya adalah salah satu pengaruh yang paling berdampak luas dalam perilaku
konsumen.
Contohnya
saja seorang konsumen yang sudah sangat cinta dengan kebudayaan bangsanya,sehingga
ia selalu menggunakan prodak dalam negeri dan tidak mau menggunakan prodak
luar.memang tidak semua konsumen seperti itu,masih terdapat konsumen-konsumen
yang tidak mempunyai jiwa kebudayaan yang melekat utuh didalam dirinya,sehingga
ia masih dengan mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing,dan menggunakan
produk-produk dari luar.
2.
Kelompok Sosial dan Refrensi
Pada umumnya
konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya tentang
produk apa yang harus dibeli.
Faktor
Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu :
- Kelompok
acuan : semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku
seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen
dapat membuat keputusan konsumsi.
- Keluarga sebagai
organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara
langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari.
- Peran :
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau
merk dapat menggambarkan peran dan status pamakainya.
3.
Keluarga
Keluarga
adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat.
Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub,
organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan
dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan
penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
Para anggota
keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat
membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga
sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai
sumber keturunan.
Referensi :
http://d-onenews.com/blog/bidik-segmen-baru-luncurkan-indosat-mentari/
http://en.wikipedia.org/wiki/Demographic_analysis
http://id.wikipedia.org/wiki/Segmentasi_pasar
http://sendylicious.blogspot.com/2012/10/tugas-mata-kuliah-softskill-perilaku_3976.html
http://www.wattpad.com/4248466-pengertian-perilaku-konsumen-model-pengambilan
http://www.wattpad.com/4248480-pengertian-perilaku-konsumen-tipe-tipe-proses
http://dedenur.wordpress.com/2012/10/08/model-proses-pengambilan-keputusan-tipe-tipe-pengambilan-keputusan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pemecahan-masalah/
Buku :
Budiarto,
Teguh (1993). Seri Diktat Kuliah : Dasar Pemasaran. Jakarta : Universitas
Gunadarma.
Komentar